Kabupaten Tasikmalaya- Persoalan infrastruktur merupakan permasalahan cukup berat di Kabupaten Tasikmalaya, salah-satunya soal jalan berkualitas buruk. Namun di sisi lain APBD tahun 2023 untuk perbaikan infrastruktur semakin berkurang.
Mengingat anggaran yang kecil, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Haris Somantri menyarankan supaya Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya membuat prioritas penggunaan anggaran, terutama untuk pembangunan dan perbaikan jalan.
Haris menambahkan, anggaran untuk jalan semakin penting ketika di Kabupaten Tasikmalaya beberapa kali terjadi bencana alam, yang sebagian diantaranya mengakibatkan sejumlah jalan utama rusak atau tidak berfungsi.
Salah satu contoh, jembatan penghubung antar desa atau antar kecamatan yang putus atau runtuh, jangan sampai masyarakat terhambat akses perekonomian dan aktivitas sosial lainnya.
“Tahun kemarin, itu banyak jalan rusak yang perbaikannya belum rampung. Sekarang datang lagi bencana. Ada beberapa jembatan putus dan jalan yang amblas akibat longsor.”Jelas Haris Somantri, Rabu (14/12/2022).
Sebagai wakil rakyat, yang duduk di Komisi III, Haris mengaku sudah menyampaikan saran tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya.
Dalam beberapa kesempatan rapat koordinasi, Komisi III juga mempertanyakan kesiapan anggaran perbaikan jalan. Untuk tahun anggaran 2023 nanti, pihaknya mendorong Pemerintah untuk fokus pada perbaikan jalan yang lebih tinggi tingkat kemanfaatannya bagi masyarakat.
“Misalnya jalan yang ada di wilayah Cibalong yang menuju Parungponteng terus ke Pamijahan, itu belum selesai perbaikannya, sekarang ada lagi yang terputus di Parungponteng karena longsor. Jadi total tidak bisa lewat ke jalur tersebut.”Kata Haris.
Ia menyebut jalan terputus tentu menyulitkan masyarakat. Mereka jadi harus memilih jalur alternatif yang jaraknya lebih jauh, karena harus memutar untuk sampai ke tempat tujuan.
Sebagai wakil rakyat, Haris menyadari bila pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan lebih berat pada 2023.
Lantaran tidak menutup kemungkinan ada penambahan jalan yang rusak, apalagi curah hujan masih sering tinggi. Belum lagi porsi anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) hanya 10 persen yang alokasinya untuk infrastruktur. Sisanya, 40 persen untuk pendidikan dan 40 persen lagi untuk kesehatan.
(Rizky/tasikraya)