Kota Tasikmalaya – Kota Tasikmalaya merupakan Kota yang sangat terkenal dengan sebutan Kota Santri. Sebutan sebagai Kota Santri tersebut masyarakat yang mempunyai Kultur Budaya yang sangat kental dengan Keagamaannya.
Selain itu untuk mendorong masyarakat agar terus maju dan juga banyak potensi-potensi yang bisa di manfaatkan seperti Sumberdaya, Keberagaman Etnis, Suku maupun Agama sehingga membawa dampak positif untuk kehidupan sosial.
Pada beberapa tahun terakhir sering kita lihat bahwa ada ketidak serasian dengan Kota yang biasa kita panggil dengan Kota Santri.
Di Karenakan banyaknya Pembangunan Hotel yang membuat seolah-olah sedang berlomba-lomba yang dilakukan secara bersamaan dan tidak diimbangi dengan terbatasnya Objek Wisata. itu akan menimbulkan dampak negatif.
Acep Fikron Hasan Bendahara Umum PC PMII Kota Tasikmalaya mengatakan sat di konfirmasi tasikraya.com, Kamis (20/8/2020)
“Kota Tasikmalaya mempunyai pasar yang menjanjikan untuk berinvestasi di sektor Pariwisata salah satunya yaitu Pembangunan Hotel, Pembangunan merupakan perubahan. keseimbangan lingkungan adalah kesadaran manusia untuk mengubah keadaan lingkungan dari kondisi yang menurunkan kualitas.”Jelasnya
Sedangkan pengembangan adalah proses perubahan yang terjadi sebagai dampak dari adanya Pembangunan. yang akhirnya Pembangunan ataupun Pengembangan Hotel dan lingkungan hidup haruslah berjalan secara bersamaan agar tujuan dan manfaat pembangunan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Lanjut Acep Fikron, Maraknya Pembangunan dan Pengembangan Hotel yang terjadi di Kota Tasikmalaya menyebabkan timbulnya Pro dan Kontra yang ada di masyarakat.
“Perkembangan atas jumlah Hotel yang ada tersebut dapat membuat timbulnya dampak negatif yang disebabkan karena proses pembangunan Hotel-Hotel baru dan sekarang sedang berjalan Pembangunan Hotel GRAND GARDELA yang ada dijalan Yudanegara kurang eloknya lagih Hotel yang sekarang sedang dibangun itu percis depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya.”Ujar Bendaraha PC PMII Kota Tasikmalaya
Kendati begitu, Para investor bekerja sama dengan Pemerintah dan instansi terkait yang di indikasikan melakukan penyimpangan pada proses dilapangannya yang sepertinya tidak memperhatikan dampak lingkungan yang akan ditimbulkan akibat Pembangunan Hotel tersebut.
Selain itu kegiatan Pembangunan Hotel dianggap merugikan warga sekitar Hotel dan dianggap mengaburkan citra Kota Tasikmalaya sebagai Kota Santri.
“Di satu sisi meningkatkan pendapatan Kota Tasikmalaya dari sektor Perhotelan, Pembangunan hotel yang tidak terkontrol menyebabkan terbatasnya ruang terbuka.”Pungkasnya
(Rizky/tasikraya)