Kota Tasikmalaya, tasikraya.com-
Demonstrasi Indonesia Gelap oleh Ratusan Mahasiswa Tasikmalaya terjadi bentrokan dan ricuh dengan Aparat Kepolisian di Dprd Kota Tasikmalaya.
Sejumlah anggota Polisi dan Mahasiswa mengalami luka-luka akibat unjuk rasa penolakan Efisiensi Anggaran Pendidikan.
Para Aktivis Tasikmalaya tersebut memprotes sejumlah kebijakan Pemerintah Pusat. Salah satunya memprotes efisiensi di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan sektor strategis lainnya.
Mahasiswa dari tiap Kampus Universitas di Tasikmalaya menyuarakan Aspirasi Rakyat dengan lantang dan silih bergantian. Para Mahasiswa Tasikmalaya membawa Tikus sebagai simbol dan dilemparkan ke dalam Dprd Kota Tasikmalaya.
Kemudian, mulai memanas ingin masuk ke dalam Gedung Paripurna Dprd Kota Tasikmalaya. Akan tetapi, hingga hujan mulai turun Mahasiswa mulai aksi pelemparan botol air minum ke Petugas Keamanan.
Aksi saling dorong hingga hujan turun tak membuat Mahasiswa kehabisan tenaga. Malah, membuat semakin semangat ingin merangsek ngotot ke dalam.
Selain itu, Polisi pun menerjunkan mobil Water Cannon menembakan air ke para pendemo.
Menurut Ahmad Riza Hidayat, Ketua BEM Unsil Tasikmalaya mengatakan Efisiensi di Sektor Pendidikan berpotensi memberi dampak negatif bagi Mahasiswa dan Pelajar. Mereka mengaku khawatir uang kuliah atau UKT akan naik akibat Efisiensi Sektor Pendidikan.
“Kami menuntut Pemerintah mencabut Inpres (Instruksi Presiden) yang mencederai efisiensi anggaran, tentu banyak sekali PTN Satker dan PTN BLU yang terkena efisiensi.”Tegas Korlap Aksi Ahmad Riza, Rabu (19/02/2025).
Ahmad Riza menyebutkan yang menjadi kekhawatiran, efisiensi akan membuat Perguruan Tinggi menekan Mahasiswa dengan menaikan biaya kuliah.
“Efek yang dihadirkan mungkin tentang kenaikan biaya UKT sementara hari ini, di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya UKT terbilang tinggi dan banyak Mahasiswa keberatan.”Ujar Ahmad Riza pada tasikraya.com
“Ditakutkan ketika ada efisiensi ini akan ada pelonjakan biaya UKT, karena secara tidak langsung anggaran yang seharusnya dialokasikan ke pendidikan terpangkas, sehingga akan merebut, mengambil dari mahasiswa, salah satunya biaya UKT.”Sambunya.
Rahmat Sutarman Ketua Komisi II Dprd Kota Tasikmalaya telah menerima dan akan meneruskan aspirasi Mahasiswa Tasikmalaya itu kepada Pemerintah Pusat.
“Kami apresiasi aspirasi Mahasiswa ini, akan kami teruskan kepada Pemerintah Pusat.”Beber Rahmat.
Akan tetapi, terkait tuntutan Mahasiswa itu, Rahmat belum bisa memberi komentar lebih jauh. Dia mengaku belum mengetahui secara detail pos anggaran mana saja yang dipangkas atau terkena efisiensi.
“Detailnya kami belum tahu, ini kan kekhawatiran Mahasiswa, kemudian mereka menyampaikan aspirasinya.”Pungkas Rahmat. (*)