Kabupaten Tasikmalaya- Rendahnya kepatuhan bermasker warga membuat Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya melaksanakan Operasi Yustisi. Operasi digelar di sejumlah titik mulai Jalan Raya Mangunreja, Terminal Singaparna dan Jalan Raya Tasik-Garut, Kamis (21/01/2021).
Petugas menjaring pelanggar protokol kesehatan, termasuk sejumlah ibu rumah tangga penumpang angkutan umum kedapatan tidak menggunakan masker, secara spontan mereka sengaja menggunakan kerudung sebagai masker dadakan. Beberapa dari mereka bahkan malah meminta masker dari petugas sambil cengengesan.
“Bapak da lupa atuh, ampun tadi teh dikira ada masker di tas, taunya gak ada. Minta ajah pak masker hehehe.” Celoteh ibu rumah tangga tersebut.
Setelah itu, sejumlah pedagang makanan juga diberikan masker oleh anggota Polres Tasikmalaya yang menggelar Operasi Yustisi. Meski masih ditemukan warga tanpa masker, Kepolisian menilai tingkat kepatuhan protokol kesehatan mulai alami peningkatan.
“Kami bantu sosialisasi pentingnya gunakan masker. Memang ada yang melanggar tetapi tingkat kepatuhan kami lihat sudah meningkat. Kepatuhan prokesnya pakai masker, jaga jaraknya juga. Kami berikan masker baru untuk pelanggar,” Ucap AKBP Rimsyahtono, Kapolres Tasikmalaya di lokasi Operasi Yustisi.
Sementara itu, Kepolisian Sektor Salawu justru menemukan pelanggar protokol kesehatan yang membawa obat keras. Pria bernama Sindi (21) asal Kecamatan Puspahiang kedapatan membawa obat keras jenis Neomethor yang bisa menyebabkan mabuk jika dikonsumsi berlebihan.
“Pelanggar selain diberikan sanksi sosial dengan push up, pelanggar protokol kesehatan yang kedapatan membawa obat tersebut dibawa ke Polsek Salawu untuk pemeriksaan. Pemuda ini hanya diberi pembinaan dengan memanggil aparat pemerintahan desa setempat asal pelanggar di Puspahiang, termasuk orang tuanya untuk dibina,” terang AKP Dedi Hidayat, Kapolsek Salawu di kantornya.
Oprasi yustisi sendiri akan terus dilakukan oleh Satgas Covid-19 untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya Protokol Kesehatan.
(Rizky/tasikraya)
