Pengamat Politik: Sesama Calon Harusnya Saling Menghormati dan Menghargai

  • Bagikan
banner 468x60

Kabupaten Tasikmalaya, tasikraya.com
Peristiwa yang dianggap mencoreng Pesta Demokrasi 5 tahunan terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Dua pasang Calon Bupati dan pendukungnya meninggalkan satu calon Bupati dan pendukungnya saat mendapat giliran penyampaian visi-misi.

Kejadian ini terjadi dalam rangkaian Deklarasi Damai Pemilu usai Pleno Terbuka pengundian dan penetapan nomor urut Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya, Senin 23 September kemarin.

Pasangan Calon nomor urut 1 Iwan Saputra-Dede Muksit Aly dan Pasangan Nomor Urut 2 Cecep Nurul Yakin-Asep Sopari Al-Ayubi bersama pendukungnya meninggalkan acara yang digelar di Gedung Islamic Center, Singaparna.

Sontak, hampir diwaktu bersamaan Paslon nomor urut 3, Ade Sugianto-Iip Miftahul Paoz tampil menyampaikan Pidato Politiknya. Dan tersisa pendukung nomor urut tiga serta deretan kursi kosong yang semula di duduki paslon nomor urut 1 dan 2.

Maulana Jannah Pengamat Politik Kabupaten Tasikmalaya berpandangan, seluruh Pasangan Calon Bupati dan pendukungnya harusnya saling menghargai dan menghormati. Apalagi giliran penyampaian Pidato Politik di fasilitasi KPU Kabupaten Tasikmalaya.

“Artinya meskipun memang mereka tidak suka pada lawanya, mestinya juga memberikan Pendidikan Politik kepada publik masyarakat dengan cara yang santun kemudian mendengarkan visi misi yang disampaikan lawan politiknya.”Ucap Maulana, Rabu (25/9/2024).

Menurut dia, meninggalkan ruangan dalam situasi yang resmi dan itu waktunya masih dalam koridor KPU. Kemudian, di pandang kurang elok dan kurang etis serta terkesan memberikan Pendidikan Politik yang tidak bagus kepada masyarakat.

“Sesama calon harusnya saling menghargai dan menghormati saling memberikan empati dan sebagaimanya. Kostestasi dalam Pilkada itu pasti ada biasa. tapi menghormati dan menghargai itu sepertinya sebuah keharusan.”Beber Maulana.

Berbeda halnya, Akademisi yang sekaligus mantan Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Basuki Rahmat menilai akhlak dan etika lebih penting daripada penguasaan ilmu pengetahuan semata, artinya adab berada diatas ilmu.

Basuki mengatakan, adab yang baik sangat penting dalam hubungan dan interaksi sosial antara individu maupun kelompok. Artinya adab merupakan fondasi yang kuat untuk menjalin hubungan yang harmonis dan mencapai kebaikan sejati.

“Pemimpin yang mengedepankan adab akan lebih mampu menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain pemimpin juga harus mampu memberikan teladan. Tapi, Yah begitulah fenomena dimana persepsi seseorang terhadap sesuatu seseorang di pengaruhi oleh prasangka buruk, adab pun dilupakan.”Terang Basuki.

Selanjutnya, Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam menyesalkan dengan kejadian ini.

Pihaknya mengaku khawatir peristiwa ini menimbulkan efek kurang baik terhadap perhelatan Pilkada Kabupaten Tasikmalaya.

Lalu, Ulama kharismatik ini meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan tontonan calon kepala daerah yang kurang baik.

“Sangat menyesalkan apapun alasannya, akan berefek Pilkada yang kurang baik,  semoga masyarakat tidak terpancing dengan kejadian tersebut. Menghimbau khususnya kepada para calon bersaing dengan baik elegan dan tidak  memancing emosi masyarakat.”Jelas KH Atam Rustam, Rabu (25/9/2024).

Terakhir, Ketua FKUB Kabupaten Tasikmalaya, KH Edeng Za, meminta agar masyarakat menjaga kerukunan dalam perhelatan Pilkada. Siapapun pilihanya masyarakat tetap bersatu dan rukun.

“Masyarakat harus tetap menjaga persatuan dan kerukunan, para calon tontonkan berdemokrasi yang santun. Tidak saling serang atau menjelekan.”Pungkas KH Edeng Za. (*)

  • Bagikan