Mesin Partai Gerindra Indihiang di Panaskan, Viman-Diky Bidik Pembangunan Ekonomi

  • Bagikan
banner 468x60

Kota Tasikmalaya, tasikraya.com- Awali panaskan mesin Partai, Dodi Perdiana Koordinator Kecamatan Indihiang dari Partai Gerindra menggelar konsolidasi PAC dan Ranting di GOR Parakannyasag, Kota Tasikmalaya.

“Kita paling pertama, memanaskan mesin Partai PAC dan Ranting Indihiang untuk persiapan Pilwakot 27 November 2024.”Ucap Dodi Perdiana pada tasikraya.com, Rabu Sore (11/9/2024).

Dodi menyebutkan kita hanya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa satu-satunya Walikota termuda adalah Viman Alfarizi Ramadhan.

Kedua, kata Dodi, Walikota Tasikmalaya yang tidak mempunyai beban adalah faktor ekonomi.

“Bahasa kasarna mah teu kudu nginjem kaditu kadieu (tidak harus minjam kesana-kemari) menjadi Walikota Tasikmalaya.”Cetusnya.

“Bagi kami dari Gerindra dan teman teman PAC dan Ranting tidak ada pilihan lain, Viman dan Diki sebagai Walikota dan Wakil Walikota.”Ungkapnya.

Gerindra, kata dia, sebagai pengusung utama dengan 10 kursi yang bisa memerankan fungsinya sebagai pengusung utama.

“Gerindra siap dengan massa yang masif luar biasa. Kita hari ini kredibilitas partai sedang di perhitungkan dengan jumlah 10 kursi. Di Kecamatan Indihiang ada 6 Ranting Gerindra dan dihadiri Dewan Penasehat Gerindra Kota Tasikmalaya, H Nandang.”Tuturnya.

Sementara itu, H Nandang Suryana Dewan Penasehat Gerindra mengatakan Kota Tasik punya predikat Kota termiskin di Jabar.

“Ini di perlukan Walikota yang punya kebijakan pembangunan ekonomi yang bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.”Kata H Nandang.

Menurutnya, Walikota berhasil itu dikarenakan cuma bisa membangun aspal jalan.

“Jadi yang paling penting Walikota kedepan bagaimana bisa menerapkan kebijakan pembangunan ekonomi yang bisa di rasakan seluruh masyarakat.”Jelasnya.

Jangan seperti yang sekarang, kata H Nandang, yang terjadi hari ini Walikota Tasik pada sebelumnya. Kebijakan pembangunan ekonominya hanya bisa di rasakan oleh segelintir manusia saja, bukan orang banyak.

“Salah satu contohnya, banyaknya minimarket dimana-mana. Akibat banyak Minimarket, Pasar Cikurubuk menjadi sepi pembeli.”Tegasnya.

“Saya sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Tasikmalaya tau persis bagaiamana kondisi saat ini yang dirasakan oleh Pedagang Pasar di Cikurubuk. Sekarang ada 275 Kios tutup, di saya ada datanya.”Imbuhnya.

Sontak, kata dia, keberadaan Alfamart dan Indomaret itu Regulasinya bukan ada di kita. Tapi regulasinya ada di luar Kota Tasikmalaya.

“Masyarakat akan sejahtera manakala ada regulasi di daerah kita sendiri. Saya melihat keberadaan minimarket hanya membuat corong saluran uang dari Kota Tasik ke luar kota Tasikmalaya.”Terangnya.

Dengan begitu, seolah-olah Pemkot Tasik memberikan kuasa ekonomi kepada investor.

“Kita bukan anti investor, tentu sangat dibutuhkan tapi sebaiknya investor hanya sebatas penyertaan modal. Jangan menjadi penguasa ekonomi di Kota Tasikmalaya.”Papar Dewan Penasehat Gerindra Kota Tasikmalaya.

Kedepan, kata Nandang, Viman-Diki akan lebih menitik beratkan kebijakan ekonomi yang bisa di rasakan oleh semua lapisan masyarakat. (*)

  • Bagikan