Kondisi RSUD Dr. Soekardjo Jadi Sorotan DPRD Kota Tasikmalaya

  • Bagikan
banner 468x60

Kota Tasikmalaya- Permasalahan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya saat ini menjadi hal yang krusial dan harus segera dibenahi oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Hal itu dikatakan oleh Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim, S.H setelah selesai rapat paripurna ke-8 tadi, Senin (8/5/2022) pada pembukaan masa sidang III tahun 2021-2022, sekaligus persetujuan atas rekomendasi DPRD Kota Tasikmalaya terhadap Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Wali Kota tahun 2021 di ruang Paripurna.

“Kita lihat hasil rekomendasi yang disampaikan, saya rasa yang sangat krusial hari ini adalah kondisi Rumah Sakit RSUD Dr Soekardjo. Sudah tahu bersamalah itu PR besar kita hari ini.”Tegas H Aslim, SH kepada sejumlah wartawan.

Menanggapi hal tersebut, Drs H Muhammad Yusuf selaku Walikota Tasikmalaya mengatakan saat ini tengah mengkaji berbagai kebijakan yang ada termasuk kondisi RSUD Dr Soekardjo dan Kerja Sama Operasional (KSO).

Ia menyampaikan bahwa KSO dibuat ketika Rumah Sakit tidak bisa memenuhi pembiayaan sendiri yang dilakukan kerjasama, sehingga diperlukan kerjasama dengan pihak lain.

Yusuf menjelaskan, kerjasama tersebut harus saling menguntungkan, oleh karena itu pihaknya akan meninjau ulang, yang mana KSO yang perlu dilakukan untuk di revisi.

“Kita akan inventarisir dulu, saya nanti menerima laporan dari dewan pengawas mana saja KSO yang perlu direvisi dan sudah habis kontrak segera diputus. Kalau mau diperpanjang mungkin bisa dicari alternatif lain untuk perpanjangannya.”Ujarnya.

Walikota Tasikmalaya juga mencontohkan seperti Laboratorium yang masa kontraknya sudah habis. Selebihnya dia mengingatkan, pihak Rumah Sakit nantinya bisa bekerjasama dengan pihak BUMN.

Yusuf menambahkan, kerjasama dengan BUMN dilakukan agar lebih memudahkan Rumah Sakit termasuk dalam keterjaminan stok obat-obatan.

“Saya sudah bicara dengan beberapa BUMN yang bergerak di bidang itu dan siap menyuplai obat ke Rumah Sakit dengan no limit. Jangan sampai terjadi kekosongan obat.”Sebutnya.

Adapun itu, di sisi lain untuk memperbaiki dari sisi management, walikota meminta pihak Rumah Sakit menjamin ketersediaan obat, menurutnya percuma jika management baik tapi tidak didukung dengan sarana prasarana yang memadai.

“Kasian kalau pasien harus beli obat ke luar, karena harga obat di luar jelas berbeda dengan di dalam rumah sakit. Jadi kita akan perbaiki dulu management di Rumah Sakit dan dasarnya laporan dari dewan pengawas.”Pungkasnya.

 

(Rizky/tasikraya)

banner
  • Bagikan