Honorer Tenaga Kesehatan Kecewa Terhadap Bupati Tasikmalaya

  • Bagikan
banner 468x60

Kabupaten Tasikmalaya- Dewan Pengurus Daerah Forum Komunikasi Honorer Nakes dan Non Nakes (FKHN) Kabupaten Tasikmalaya, menggelar audiensi di Gedung Serba Guna I bersama Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

Tenaga kesehatan dari Puskesmas Se-Kabupaten Tasikmalaya menggelar audiensi karena merasa kecewa dengan tidak adanya kebijakan Pemerintah yang berpihak kepada honorer Nakes, terutama terkait kuota PPPK yang sangat sedikit.

“Kami hari ini telah menyampaikan aspirasi mengenai masalah tenaga honorer nakes, yang ada di Kabupaten Tasikmalaya.”Ungkap Daday, Perawat Puskesmas Cigalontang kepada wartawan usai audiensi, Kamis (3/11/2022).

Daday mendapatkan informasi, bahwa sampai hari ini kuota PPPK tenaga kesehatan tahun 2023 di Kabupaten Tasikmalaya hanya ada 43 saja, padahal Nakes di Kabupaten Tasikmalaya semuanya ada 1273.

Sementara itu, Wahyu Wirhanto seorang Perawat dari Puskesmas Ciawi mengaku mendapatkan berita positif setelah beraudiensi dengan DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

“Kami mendapatkan angin segar, ada keberpihakan DPRD terkait non ASN dengan dikuatkan Kepmenpan nomor 968 tahun 2022.”Ucap Wahyu.

“Namun, yang kami sayangkan, khususnya di Kabupaten Tasikmalaya adalah formasi yang disediakan hanya ada 43 kuota, sedangkan tenaga Nakes Honorer di Kabupaten Tasikmaya ada 1.273 nakes.”Kata Wahyu membenarkan Daday.

Wahyu pun berharap pada tahun 2023 nanti ada solusi terbaik bagi tenaga kesehatan honorer Kabupaten Tasikmalaya, jangan lagi ada saling lempar antar pemerintah pusat dan daerah.

“Ya, soalnya ujung-ujungnya kepada anggaran. Setiap ditanyakan anggaran ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah silih lempar bola panas.”Tegasnya.

 

“Jadi gak sinkron, seharusnya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus duduk bersama. Untuk mengatasi solusi ini, soalnya tanpa duduk bersama gak akan lahir sebuah solusi untuk para nakes honorer.”Terangnya.

Wahyu menjelaskan, setelah berbagai upaya dilakukan termasuk beraudiensi sebanyak dua kali, belum ada tanda-tanda Pemerintah Daerah bertindak secara serius, sehingga nasib honorer Nakes tetap tidak mempunyai kejelasan.

“Namun, disayangkan Pemda Kabupaten Tasikmalaya belum benar-benar membantu tenaga nakes dengan serius. Soalnya, melihat dari perjuangan tenaga honorer dari awal sampai akhir cuma menghasilkan apa, dan sangat minim sekali keberpihakan kepada kita.”Cetus Wahyu.

 

(Rizky/tasikraya)

banner
  • Bagikan