H.Murjani; Dampak Virus Corona, Prediksi Perekonomian Kota Tasik Mau Kemana !

  • Bagikan
banner 468x60

Kota Tasikmalaya – Penyebaran Virus Corona sangat terasa dan sangat memberi andil dalam memperlambat pertumbuhan Ekonomi, hari ini sangat bisa di rasakan dampak finansial atas virus corona dan telah terasa pada beberapa sektor.

“Sektor yang bergantung pada perdagangan dan pergerakan bebas orang-orang paling terpapar, seperti penumpang maskapai penerbangan, pengiriman, penginapan, penyewaan kendaraan/transportasi, lembaga keuangan seperti leasing dan liburan meliputi jalur pelayaran dan restoran.” Ucap H.Murjani, SE., MM selaku anggota DPRD Komisi II Kota Tasikmalaya dari Fraksi Gerindra, Rabu (22/04/2020)

Seperti halnya, Anggota DPRD ini memiliki bisnis penyewaan Mobil atau (Rental Mobil), akibat Virus Corona ini langsung kena dampak dan omzet nol dalam 2 Bulan ini, dari Maret–April 2020 karena tidak ada orang yang sewa Mobil.

Dengan adanya penurunan lalu lintas pejalan kaki lantaran himbauan dirumah saja dan pembatasan perjalanan membuat harga komoditas merosot secara signifikan. Yang paling tertekan akibat wabah virus corona yaitu rumah tangga, UMKM dan sektor keuangan saat ini masyarakat tidak ada kemampuan bayar disebabkan tidak ada penghasilan.

“Kemungkinan, masih terdapat sektor yang saya dinilai masih Defensif bahkan diuntungkan dengan kondisi saat ini yaitu sektor telekomunikasi.” Ujarnya.

Ada lagi sektor konsumen menjadi sektor yang paling aman mengingat kebutuhan pokok selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Bahkan terdapat beberapa kebutuhan pokok yang tingkat permintaannya justru lebih tinggi ketimbang saat kondisi normal.

“Saya di Komisi II sangat bersentuhan langsung kondisi seperti itu, maka sering diskusi dengan Dinas Pangan Perikanan & Pertanian untuk ambil langkah strategis untuk menjaga kelangsungan pangan dan memastikan harus aman.” Tutur H.Murjani.

Apalagi sekarang ini akan masuk Bulan Puasa dan dilanjut lebaran sebagai Peak Season yang ditunggu-tunggu.

Untuk itu, mendorong program-program Pertanian anggaranya jangan di potong, justru harus ditambah agar bisa realokasi.

H.Murjani pun mengungkapkan, Masyarakat untuk saat ini bisa tanam sayuran dengan sistem Hidroponik yang bisa dilakukan saat Social Distancing atau PSBB. Sehingga, produktif dirumah bisa panen 18-25 hari tergantung jenis tanamanya, atau Hortikultura seperti cabe, sehingga lahan pekarangan ini bisa optimal dan menghasilkan uang saat kita dirumah saja. Tandasnya.

“Saya berharap kondisi saat ini tidak berkepanjangan sehingga kondisi ekonomi secara keseluruhan segera pulih. Dengan begitu pertumbuhan ekonomi kita Tahun 2020 tidak terlalu Jeblok, walaupun ada penurunan dari tahun 2019 dan saya optimis masih bisa tumbuh 3-4%, kalau Bulan Mei ini Corona sudah bisa teratasi. Tetapi, kalau berkepanjangan maka bisa minus pertumbuhanya atau paling banter di 2%.” Jelasnya.

Semoga, masih bisa tumbuh walaupun tidak sebaik di Tahun 2019 diangka 5,9%. Karena proyeksi pertumbuhan Ekonomi Nasional beberapa lembaga mengatakan sekitar 2–3%, bahkan bisa minus kalau berkepanjangan. Kelesuan ekonomi ini karena banyaknya yang di PHK, dirumahkan, banyak sektor industri/perdagangan berhenti sehingga menyebabkan daya beli menurun disebabkan masyarakat tidak memiliki cadangan keuangan yang cukup. Pungkasnya

(Rizky/tasikraya)

banner
  • Bagikan