BI Tasikmalaya Luncurkan Pariwisata Terintegrasi Priangan Timur

  • Bagikan
banner 468x60

Tasikmalaya – Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya meluncurkan program One Stop East Preanger Tourism atau pariwisata terintegrasi Priangan Timur, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Jalan Sutisna Senjaya Nomor 19 Tawang Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (13/8/2019)

Peluncuran program paket wisata itu ditandai dengan Penandatanganan MoU oleh 6 kepala daerah di Priangan Timur yang meliputi Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Saptaji, menjelaskan, melalui kesepakatan bersama ini sebagai upaya membangun ekonomi berbasis sektor jasa dan sektor pariwisata.

“MoU yang dilaksanakan oleh 6 kepala daerah ini menunjukkan suatu komitmen yang luar biasa untuk bekerjasama mendukung sektor pariwisata didaerahnya secara terintegrasi dalam suatu jaitan paket yaitu paket wisata Priangan Timur,” sebut Heru Saptaji saat ditemui.

“Di wilayah Priangan Timur ini banyak terdapat potensi yang sangat luar biasa, mulai dari pegunungan, curug, air terjun, laut, pantai, dan situ,”ujarnya.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, tujuan kegiatan ini yakni untuk mensinergikan potensi dan kewenangan para pihak dalam membangun pengembangan wisata dan ekonomi kreatif, yang nantinya akan ditindaklanjuti dengan rencana aksi yang diharapkan dapat menciptakan Priangan Timur sebagai daerah wisata.

“Penandatangan komitmen ini menjadi tantangan bagi setiap daerah yang terlibat untuk lebih baik. Pemerintah, seniman, budayawan, UMKM dituntut menghadirkan kreativitas kreasi dan inovasi diantaranya kuliner, cagar budaya, wisata alam, dan industri kreatif yang lebih bisa menarik wisatawan,” katanya.

Menurutnya, dengan paket wisata yang terintegrasi di Priangan Timur tersebut merupakan upaya saling melengkapi atau bentuk kolaboratif. Hal tersebut sangat jelas akan dapat salaing menutupi kekurangan dan kelebihan di masing masing daerah.

“Misalkan wisata alam laut di Kota Tasikmalaya tidak ada, namun di Kabupaten Pangandaran dan di Garut wisata laut itu ada. Hal lain pun yang berhubungan dengan ekonomi kreatif dan sektor pariwisata budaya lainnya akan saling melengkapi,” tuturnya. (Ijul/tasikraya.com)

banner
  • Bagikan