Banser Jabar: Hanya Bikin Gaduh, Emil Lebih Baik Fokus Tangani Covid yang Makin Tidak Terkendali

  • Bagikan
banner 468x60

Tasikmalaya-
Pernyataan Gubernur Ridwan Kamil menuntut tanggung jawab Menkopolhukam Mahfud MD terkait kerumunan pada saat penjemputan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno Hatta mendapatkan reaksi dari Banser Jawa Barat.

Satkorwil Banser Jabar mengingatkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar fokus menangani warga Jawa Barat terutama dalam penanganan Covid-19 yang semakin tidak terkendali. 

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Rabu kemarin, (16/12/2020), Jawa Barat menempatkan penambahan kasus baru tertinggi sebanyak 1.434 kasus, demikian pula dengan zona merah di Jawa Barat meningkat menjadi 8 Daerah. Sehingga, tingkat resiko penularan yang dihadapi masyarakat cukup tinggi.

“Dari pada bikin gaduh masyarakat, lebih baik Emil bekerja ngurus masyarakat Jabar dengan serius. Sikap dan pernyataan demikian hanya mengganggu stabilitas yang sedang fokus diatasi oleh pemerintah pusat.” ucap Komandan Banser Jabar Yudi Nurcahyadi, Kamis (17/12/2020).

Selanjutnya, Pemeriksaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait dengan kerumunan yang terjadi di Megamendung adalah hal yang semestinya dilakukan oleh aparat berwajib. Karena, kejadian tersebut ada di Wilayah Jabar dan Emil sebagai penanggunjawab Gugus Tugas Covid-19 di Jabar.

Karena itu, Yudi mengatakan, Emil tidak perlu cengeng menyalahkan pihak pihak lain, itulah resiko yang harus ditanggung oleh dirinya sebagai Gubernur.

“Masa Komandan Satkorwil Banser yang harus tanggung jawab. Kan lucu, nanti diketawain kepala Daerah lain aya aya wae.” Ujar Yudi.

Kendati demikian, tidak ada yang salah dengan pernyataan Menkopolhukam Mahfud Md soal penjemputan Rizieq Shihab. Bahwa diperbolehkan dengan catatan tertib dan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

“Kan sangat jelas, soal pelanggaran yang dilakukan para penjemput, ya berarti mereka tidak mengindahkan himbauan tersebut.”ungkapnya.

Meningkatnya angka kasus covid-19 di Jabar akhir-akhir ini menandakan langkah dan kebijakan yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat tidak efektif. Padahal telah menyedot anggaran daerah yang cukup besar.

“Konon menghabiskan belasan Triliyun.” jelasnya.

Sementara hingga hari ini realokasi dan refocusing anggaran yang dilakukan Pemprov Jabar sangat tidak transfaran kepada publik. Dikemanakan anggaran besar tersebut penggunaannya?

Banser Jabar mengingatkan Gubernur Jabar Ridwan untuk jadi pemimpin masyarakat yang rendah hati. Sesuai dengan karakter dan ciri masyarakat Sunda.

“Dikarenakan, selama ini masyarakat mencermati kata dan sikapnya menunjukan superioritas dibandingkan dengan kepala daerah lain. Seolah menjadi paling sukses dan berhasil dalam penanganan covid. Kualitas kepemimpinannya diuji dengan fakta hari ini dimana covid di Jabar semakin tidak terkendali dan menempati posisi puncak secara Nasional.” Pungkasnya

(Rizky/tasikraya)

banner
  • Bagikan