Kabupaten Tasikmalaya-
Dunia sepakbola Indonesia mati suri akibat pandemi virus corona, tidak ada kompetisi profesional yang berjalan. Seperti Liga 1 yang kembali ditunda lantaran Kepolisian Republik Indonesia enggan mengeluarkan izin keramaian, hal tersebut mendapat komentar beragam dari pecinta sepakbola tanah air.
PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi menegaskan ditundanya kompetisi sepakbola indonesia bukan karena alasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Namun, komentar miring di sosial media sudah kadung ramai, termasuk Aliansi Suporter yang kecewa karena penundaan ini, mereka heran kenapa Pilkada tetap dilaksanakan semetara Liga 1 harus ditunda.
Aliansi suporter Kabupaten Tasikmalaya yang terdiri dari Viking, Hooligan, Bomber, Casual Tasik, Sukapura Boys, The Bom serta komunitas bola lainya akan menggelar aksi damai ke Polres serta Pemerintah pada hari Minggu, 22 November 2010.
Yang mana tujuannya supaya Polres dan Pemerintah setempat ikut mendukung tentang izin pertandingan liga untuk di gelar, diantara nya pihak Polres agar ikut menyetujui atau membantu aspirasi suporter ke pihak Polri agar secepatnya memberikan izin liga bergulir.
Adapun itu, Aliansi Suporter meminta Pemda untuk ikut mendesak Pemerintah Pusat agar izin pertandingan secepatnya bisa keluar, tujuannya supaya dunia sepakbola di Indonesia bisa terus bergulir, apalagi Indonesia sebentar lagi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-21.
Salah seoranf perwakilan aksi damai mengaku tak paham dengan langkah yang diambil Polri yang tiba-tiba tidak memberikan izin dihelat kembali Liga 1. Padahal, kata dia, Pilkada serentak di beberapa daerah di Indonesia masih terus berjalan, menurutnya penyelenggaraan Pilkada lebih berisiko karena berpotensi mengundang kerumunan.
“Iya kan masa Pilkada aja tidak dihentikan, ini kompetisi sebaliknya,” ucap perwakilan koordinator aksi, Sabtu (21/11/2020).
“Jelas kan kalau Pilkada bersentuhan langsung dengan masyarakat kalau kompetisi kan kita nonton di TV yang ada tatap muka sama televisi dan tidak mengundang keramaian,” tambahnya.
“Kan udah jelas gak ada penonton, protokol kesehatan diterapkan. Cuma yang jadi kendalanya pandemi, yang semakin tinggi di Indonesia. Sebetulnya bukan alasan juga untuk menghentikan kompetisi,” imbuhnya.
Hal senada pun diungkapkan insial B sebagai penangung jawab aksi damai, B mengatakan penghentian Liga 1 tentu berdampak pada pecinta dunia bola.
“Ini hiburan kami, hiburan rakyat kecil, apalagi sebentar lagi Negara kita akan menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U-21. Yang menjadi pertanyaan kenapa Negara tetanga juga tetap bisa digelar liga, masa Negera kita tidak bisa?” ucapnya.
Ia meminta PSSI dan Polri kembali kembali menggelar kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu, kalau alasannya terkait izin keramaian hal itu tak masuk akal, soalnya Pilkada pun yang notabene mengundang keramaian tetap berjalan.
“Sebagai fans Persib, sekarang kita duduk sebagai pecinta bola dengan ekspektasi besar tentu merasa sangat kecewa. jadi berharap secepatnya bisa bergulir kembali.” tutupnya.
(Rizky/tasikraya)