Debat Publik PSU Tasikmalaya Diwarnai Orasi, Givan: Tolak Politik Uang

  • Bagikan
banner 468x60

Kabupaten Tasikmalaya, tasikraya.com
KPU Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menggelar Debat Calon Bupati dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) di salah satu Hotel Kawasan Singaparna, Senin Malam.

Ketiga Pasangan Calon datang dimulai dengan Paslon No Urut 03, Ai Diantani dan Iip Miftahul Paoz yang diusung PDI Perjuangan, PKB, Nasdem dan PBB.

Kemudian Paslon yang datang menyusul, Pasangan 01 Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly yang diusung Golkar, PAN dan Delapan Partai non parlemen.

Dan Pasangan terakhir yang datang Paslon 02 Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi yang diusung Gerindra, PPP, Demokrat dan PKS. Ketiga pasangan calon sempat bercengkrama dengan santai sebelum melangsungkan Debat.

“Ini adalah Debat dalam PSU Kabupaten Tasikmalaya. Dipastikan Debat hanya berlangsung satu kali saja.”Ujar Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imran Tamami pada awak media, Senin Malam (14/4/2025).

Debat berjalan normal, Ketiga Pasangan Calon menjawab pertanyaan yang dibacakan Moderator. Sesi lain, tiap Pasangan Calon saling melempar pertanyaan dan pernyataan dari calon lain.

Sontak, Debat berlangsung adem, di luar Hotel ada aksi orasi mewarnai jalanya Debat adalah Givan Alifia Muldan menggelar orasi seorang diri. Aktivis Jaman ini orasi sambil mengenakan kain Daster dan Kerudung.

Givan sempat memaksa masuk ke lokasi Debat namun dicegah Petugas. Alhasil dia orasi diatas air mancur.

Selain menolak Politik Uang, Givan juga meminta agar masyarakat abaikan calon yang memiliki istri dua alias Nyandung.

“Saya datang mau ikut dalam Debat, saya mau uji para Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati langsung. Biar efektif tidak hanya visi-misi yang monoton, saya utamanya jangan ada Politik Uang dalam PSU ini karena bisa merusak Tatanan Demokrasi. Politik Uang bagai penyakit kanker stadium 4.”Tegas Givan.

Givan menjelaskan pihaknya akan di siasati bersama agar tidak terjadi pada PSU saat ini.

Kendati demikian, Givan juga menyoroti isu Poligami salah satu Calon Bupati yang dianggapnya menggangu. Meski diperbolehkan secara Agama. Namun, Poligami sangat melukai Kaum Perempuan.

“Kami tolak calon yang Nyandung (Poligami), nanti kan dapurnya banyak. Beban Pribadinya besar gak bagus kalau itu terjadi. Maka saya pakai pakaian ini sengaja sebagai bentuk kritik agar Perempuan dimulyakan bukan di duakan.”Beber Givan.

Tak hanya itu, orasi ini juga untuk merajut kolaborasi antara warga sipil saja melainkan semua pihak. PSU ini bukan sekedar ajang Pesta Demokrasi saja, tetapi ada aspek lainnya. Pihaknya khawatir integritas di gerogoti secara sistematis.

“Belum lagi banyak persoalan-persoalan daerah yang saat ini, harus dituntaskan oleh Pemimpin Kabupaten Tasikmalaya.”Ujar dia.

Givan bersama rekan-rekanya itu hadir ke Hotel, tentu ingin berbincang dengan para calon-calon Bupati Tasikmalaya.

“Rasa-rasanya secara visi dan misi mereka yang hanya sekedar formalitas saja tidak betul-betul akan direalisasikan.”Tuturnya.

Meski terjadi Orasi, akan tetapi jalanya Debat tidak terganggu. Polisi dari Polres Tasikmalaya bisa mengendalikan situasi. (*)

  • Bagikan