Kabupaten Tasikmalaya – Semakin dekat nya kontestasi pilkada di kabupaten Tasikmalaya, membuat semakin hangat konstalasi politiknya, nama-nama calon kandidat mulai bermunculan, dari mulai usungan partai, masyarakat, atau yang secara pribadi mendeklarasikan diri sebagai calon bupati tasikmalaya.
Dalam sistem demokrasi, sudah biasa muncul nama-nama kandidat sebelum masa pemilihan, mengingat pemilihan dilakukan langsung oleh masyarakat maka banyak spekulasi yang beredar di masyarakt, mereka berharap bisa memilih figur yang mereka harapkan.
Tete Sihabudin selaku pemerhati politik menganalisa ada 10 nama kandidat paling potensial untuk maju di pilkada Kabupaten Tasikmalaya, kebanyakan berasal dari partai-partai besar di kabupaten tasikmalaya.
Dua figur pertama berasal dari partai Gerindra. Sebagai partai pemenang, gerindra sekarang mempunyai posisi strategis untuk mengusung calon, seperti yang telah ditegaskan oleh ketuanya yaitu HCR, bahwa gerindra akan mengusung calon bupati, dua nama yang potensial adalah HCR sendiri sebagai ketua dan juga politisi muda baru yaitu Asep Sopari yang juga sebagai sekjen gerindra, HCR satu langkah didepan untuk dapat restu gerindra karena beliau adalah ketua, namun peluang Asep Sopari juga tak kalah potensial karena merupakan tokoh muda yang progresif.
Dua nama berikutnya datang dari partai runner up, PKB, yaitu Oleh Soleh dan Acep Adang, santer dikabarkan dua nama tersebut yang mendapat restu dari DPP, potensi kedua nama tersebut sudah tidak diragukan lagi, terbukti selalu lolos menduduki kursi DPRD dan DPR dengan suara yang tidak sedikit, Oleh Soleh sebagai tokoh muda tasela punya basis pemilih di tasela sementara acep adang sebagai tokoh cipasung tentu mempunyai nilai lebih di kalangan alumni cipasung yang tersebar dimana-mana.
Nama berikutnya datang dari PPP, walaupun tidak lagi menguasai parlemen tapi PPP basis pemilih PPP masih banyak dan militan, dari PPP juga muncul dua nama yaitu Cecep Nurul Yakin atau akrab disapa CNY dan Lina Ruzhanul ulum, CNY sebagai tokoh asli Tasela juga mempunyai basis masa yang cukup kuat, sementara Lina ruzhanul ulum bisa memanfaatkan jaringan suaminya untuk menutupi figuritasnya yang masih banyak diragukan publik, kita tahu lina ini adalah istri dari wagub jabar yang juga mantan Bupati Tasikmalaya.
Sementara Golkar tampil berbeda dari partai-partai lainnya, ketika partai lain menghadirkan figur-figur muda sebagai alternatif, nama-nama yang muncul dari golkar justru politisi senior, yaitu ery purwanto dan yod mintaraga, kelebihan dari dua nama ini tentu adalah kapasitas mereka sebagai politisi yang sarat akan pengalaman.
Dari partai pemenang pemilu secara Nasional yaitu PDIP hanya muncul satu nama yaitu Ade Sugianto, sebagai incumbent tentu ade sugianto mempunyai modal lebih dibandingkan para kompetitornya, ade sugianto bisa memanfaatkan sisa jabatannya sebagai bupati untuk meraih simpati masyarakat tasikmalaya.
Nama terakhir yang santer akan mencalonkan diri adalah dari kalangan birokrasi, yaitu Iwan Saputra. Sudah lama dianggap sebagai calon potensial namun baru akhir-akhir ini yang bersangkutan angkat bicara, birokrat yang dianggap dekat dengan para aktivis ini memang belum punya partai, namun beredar kabar yang bersangkutan akan di usung dari partai Golkar.